Puisi Segala Raja di Dunia Karya: Arifin C. Noer. Segala Raja di Dunia Segala raja di dunia akan turun tahta tanpa kecuali; apa pula yang bernama tirani Puisi: Tanah Air Mata (Karya Sutardji Calzoum Bachri) Puisi: Yang Paling Menakjubkan (Karya Sapardi Djoko Damono) Puisi: Christina Martha Tiahahu (Karya Sides Sudyarto D. S.)
Sutardji Calzoum Bachri TANAH AIRMATA Tanah airmata tanah tumpah dukaku mata air airmata kami airmata tanah air kami di sinilah kami berdiri menyanyikan airmata kami di balik gembur subur tanahmu kami simpan perih kami di balik etalase megah gedung-gedungmu kami coba sembunyikan derita kami kami coba simpan nestapa kami coba kuburkan duka lara tapi perih tak bisa sembunyi ia merebak kemana-mana bumi memang tak sebatas pandang dan udara luas menunggu namun kalian takkan bisa menyingkir ke manapun melangkah kalian pijak airmata kami ke manapun terbang kalian kan hinggap di air mata kami ke manapun berlayar kalian arungi airmata kami kalian sudah terkepung takkan bisa mengelak takkan bisa ke mana pergi menyerahlah pada kedalaman air mata kami Tahun1972, di Bandung, Sutardji Calzoum Bachri, yakni O (1966-1973) menyodorkan sajak-sajaknya yang memberi makna bahwa kata dalam sajak tidak terbelenggu atas sajak-sajak yang pernah ada (karya-karya Chairi pada saat itu) sehingga kehadiran O tahun 1973 itu sebagai penanda kehadiran sajak-sajak baru tanah Air dengan estetika baru yang
Puisikarya Sutardji Calzoum Bachri mengandung unsur estetis/keindahan dari kata "AIR MATA". Kata ini menggambarkan keadaan bangsa indonesia yang sering meneteskan air mata. Puisi ini diciptakan untuk menguak kenyataan yang terjadi pada masyarakat kecil yang tak berdaya. kehidupan masyarakat kecil yang tertindas oleh pengusa-penguasa.
Kapak Karya Sutadji Calzoum Bachri Kajian Stilistika. Mataram. Universitas Muhammadiyah Mataram Pembimbing 1: Siti Lamusiah S.Pd., M.Si Pembimbing 2: Roby Mandalika Waluyan M.Pd ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsirkan bentuk deviasi dalam puisi O, Amuk, Kapak, karya Sutardji Calzoum Bachri. Jenis penelitian ini adalah Puisi Selesai Karya: Toeti Heraty. Selesai suatu saat toh harus ditinggalkan Puisi: Tanah Air Mata (Karya Sutardji Calzoum Bachri) Puisi: Doa (Karya Amir Hamzah) Puisi: Post Scriptum (Karya Toeti Heraty) Puisi: L'education Sentimentale (Karya Subagio Sastrowardoyo) Puisi Asal Karya: Sutardji Calzoum Bachri. Sutardji Calzoum Bachri lahir di Rengat, Indragiri Hulu, Riau, pada tanggal 24 Juni 1941. Puisi Tanah Air Mata (Karya Sutardji Calzoum Bachri) Puisi: Menyesal (Karya Ali Hasjmy) Puisi: Nisan (Karya Chairil Anwar) Puisi: Aku Ingin (Karya Sapardi Djoko Damono) Puisi: Interlude Perjalanan (Karya Wayan Jengki Sunarta) Puisi: Ibu (Karya Chairil Anwar) Puisi: Tentu. Kau Boleh (Karya Sapardi Djoko Damono) Puisi: Suara Malam (Karya Chairil aFDd2r.
  • lhvrjg46od.pages.dev/289
  • lhvrjg46od.pages.dev/189
  • lhvrjg46od.pages.dev/327
  • lhvrjg46od.pages.dev/31
  • lhvrjg46od.pages.dev/88
  • lhvrjg46od.pages.dev/299
  • lhvrjg46od.pages.dev/379
  • lhvrjg46od.pages.dev/260
  • lhvrjg46od.pages.dev/94
  • puisi tanah airmata karya sutardji calzoum bachri